Kabar dari Langit-langit Kamar
Beberapa waktu terakhir aku jalani dengan biasa saja, ya sebetulnya sama seperti sebelum-sebelumnya. Tapi beberapa waktu terakhir pun juga aku, pikiranku dan perasaanku seperti diajak bermain wahana roller coaster, diajak naik dan turun, diajak senang dan sedih tapi begitulah hidup, bukan?
Setiap hari aku isi dengan kegiatan yang repetitif. Kerja, selepas kerja aku pulang, sesekali workout dan sudah begitu saja. Malamnya aku isi dengan memandang langit-langit kamar sembari mendengarkan radio dan merokok sesekali ditemani alkohol. Sampai beberapa teman menyebutku dea si alkoholik. Sialan, kataku.
Melihat langit-langit kamar dan merenung. Aku agaknya seperti manusia linglung tapi sepertinya aku memang manusia linglung. Tidak tau apa yang harus aku lakukan untuk sekarang dan kedepannya. Serta tidak tau mau dibawa kemana aku dan hidupku ini. Jujur selama ini aku tidak pernah membuat resolusi hidup. Selalu menjalani hidup apa adanya, nurut dalane gusti wae kalau dalam Bahasa Jawa . Kadang aku iri dengan orang-orang yang mempunyai resolusi atau wishlist untuk kehidupan mereka kedepan. Mereka tau harus melakukan apa untuk kehidupan mereka yang akan datang dan untuk mewujudkan wishlist mereka.
Aku merasa dunia berputar sangat cepat, semua orang sudah berjalan bahkan lari. Sedangkan aku, hanya jalan di tempat dan bahkan diam di tempat. Entah aku yang tidak menyadari kalau aku sedang bergerak atau memang aku sama sekali tidak bergerak, aku tidak tau dan masih mencari tau. Aku seakan kalah pada dunia. Sepertinya kalau langit-langit kamarku bisa bicara, aku akan dimarahin habis-habisan. Memikirkan ini dan itu serta menangisi ini dan itu. Pecundang.
Tapi satu yang pasti, aku ingin terus hidup dan melihat kejutan-kejutan apa yang akan aku dapatkan selanjutnya. Walaupun aku tidak tau mau dibawa kemana dan mau membawa kemana hidupku ini, semoga aku panjang umur. Semoga.