Utopis

Rizzky Dhea Aprilia
1 min readJul 6, 2024

--

Seharian ini twitter yang sekarang berganti nama menjadi X sedang ramai membahas stafsus presiden yang dicurigai mengotak-atik aturan untuk menguntungkan dia. Dalam hal ini adalah aturan mengenai penerimaan beasiswa LPDP (untuk tau lebih lanjut mengenai tweet war tersebut langsung saja meluncur ke twitter). Setelah melihat tweet war tersebut, entahlah tiba-tiba aku merasa dunia tidak adil. Wkwk mungkin bisa dibilang out of context tapi itulah yang aku rasakan. Aku merasa dunia telah didesain bagi mereka yang mempunyai privilege saja. Hanya mereka yang ber-privilege dapat menjalani hidup yang serba mudah. Dalam segala bidang, segala lini.

Melelahkan rasanya. Kerja banting tulang, eh yang kaya tetap mereka yang punya privilege. Niat ikut kursus ini itu untuk upgrade skill toh yang dipilih tetap mereka yang ber-privilege.

Orang-orang bilang “jangan menyerah”, “usahamu kurang keras aja” atau kalimat-kalimat penyemangat lainnya. Bagiku itu hanya omong kosong, hanya memberikan angan-angan utopis. Aku merasa sekeras apapun aku berusaha, tetap akhirnya aku yang akan kalah.

Tuhan, ingin sekali aku merasakan kemenangan dalam hidupku. Sekali saja. Bisa tidak ya?

Entahlah wkwkw. Semoga bisa. Semoga, semoga, semoga.

Maaf kalau aku nulis ini terkesan tidak ada poinnya. Terkesan serampangan. Tapi memang tidak ada poinnya dan tidak penting juga.

Tulisan ini dibuat pukul tiga dini hari dengan pikiran yang sudah kemana-mana, maagh kambuh akibat minum kopi serta stres akibat pekerjaan yang semakin lama semakin menggila tapi aku tidak kaya-kaya juga. HAHAHA Sialan.

Terimakasih ☺

--

--

No responses yet